Pelatihan Lanjutan Program YESS Agribisnis Kakao
Program YESS merupakan usaha pemerintah untuk pengembangan kewirausahaan dan ketenagakerjaan generasi muda di sektor pertanian yang didanai oleh IFAD, dan diharapkan menjadi model untuk pengembangan kewirausahaan dan ketenagakerjaan generasi muda di sektor pertanian di negara-negara anggota IFAD. Program YESS dilaksanakan sebagai proyek percontohan pengembangan generasi muda dan regenerasi petani di perdesaan melalui penyediaan fasilitas dan bimbingan kepada pemuda tani laki-laki maupun perempuan di perdesaan untuk menjadi wirausahawan atau tenaga kerja yang profesional di sektor pertanian. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan YESS akan melibatkan berbagai institusi pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga sosial masyarakat terkait, mulai dari tingkat pusat, provinsi dan kabupaten, bahkan sampai kecamatan dan desa.
Program YESS merupakan program percepatan dari Kementerian Pertanian RI bekerja sama dengan International Fund for Agriculture Development (IFAD) sejak tahun 2019 guna melahirkan wirausahawan muda di bidang pertanian, serta menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di bidang pertanian. Salah satu kegiatan program YESS berada di BDSP Sumbermanjingwetan terbagi dalam 4 jenis pelatihan yaitu jalur motivasi bisnis, pelatihan manajemen business bagi pemula, pelatihan literasi keuangan, dan pelatihan rencana usaha. Untuk menunjang kegiatan tersebut terdapat pula pelatihan lanjutan yang di laksanakan BDSP Sumbermanjingwetan adalah agribisnis kakao.
Kegiatan pelatihan lanjutan ini di laksanakan sebanyak 3 hari sejak tanggal 19-21 September 2022. Peserta pelatihan merupakan petani milenial (PM) sebanyak 25 orang dan di pandu oleh dua orang trainer local serta di bantu 2 orang instruktur. Kegiatan tersebut juga di damping oleh fasilitator sebanyak 4 orang. Pelatihan agribisnis di BDSP Sumbermanjingwetan meliputi pengenalan agroekossitem, pengenalan OPT kakao, perbanyakan tanaman melalui biji dan sambung pucuk, panen dan pasca panen kakao, jejaring bisnis, pemasaran, pembentukan klaster. Autcome dari pelatihan ini di harapkan setelah pelatihan petani milenial (PM) dapat melakukan agribisnis kakao berupa pembibitan budidaya, penanganan pasca panen, membuat jejaring, serta dapat menjadi pemasar.