Alpukat Pameling Kab. Malang Meraih Penghargaan Nasional
JAKARTA - Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M direncanakan akan menerima penghargaan spesial tepat di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, di Jakarta, Senin (17/8) besok. Penghargaan itu diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Malang karena sukses melakukan pengembangan Kawasan Hortikultura buah buahan di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Terutama pengembangan yang selama ini dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Holtikultura Kabupaten Malang pada buah Alpukat varietas Pameling yang bertempat di Kecamatan Singosari dan Lawang.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi tinggi Kementerian Pertanian kepada Pemkab Malang. Hanya ada dua Kabupaten se Indonesia yang mendapatkan penghargaan nanti, yakni Kabupaten Malang dan Kabupaten Tomohon. Dari hasil pengembangan itu, Pemerintah Pusat mengakui rata-rata produktivitas buah unggulan di Kabupaten Malang selama tiga tahun terakhir mampu ke angka di atas rata-rata produksi nasional. Diantaranya, Alpukat varietas Pameling ini mampu mencapai 14,77 Ton/Hektar, Jeruk : 81,04 Ton/Hektar, dan Apel : 155,91 Ton/Hektar. Pengembangan jeruk dan alpukat semakin meluas dan mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat maupun Pemkab Malang hingga juga berkembang agrowisata buah-buahan dan sampai saat ini dijadikan sebagai ikon Kabupaten Malang.
''Senin besok, tanggal 17 Agustus, tepat di Peringatan Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia, Pak Bupati sedianya akan menerima langsung penghargaan dari Kementerian Pertanian itu langsung di Jakarta. Tentunya, penghargaan ini semakin memotivasi untuk terus mengembangkan potensi di bidang pertanian. Harapannya, menambah luas area tanam dan komoditas lainnya untuk bisa ikut dikembangkan. Tidak hanya alpukat jenis Pameling yang telah dikembangkan dengan luas lahan 115 hektar di Singosari dan Lawang," jelas Budiar Anwar kepada Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Malang, Minggu (16/8) sore.
Khusus untuk pengembangan alpukat jenis Pameling ini mampu mencapai angka produktivitas 14,77 ton per hektar dengan rata-rata hasil panen 600 kg per pohon per tahun. Alpukat ini dikembangkan di Singosari dan Lawang sebanyak 150 tanaman per hektar. Alpukat Pameling yang memiliki keunggulan berat buah mencapai 0,8-1,2 kg, daya simpan buah lebih lama dan produktivitas tinggi, serta daya adaptasi luas dengan dapat tumbuh di dataran rendah maupun tinggi, sehingga dapat berpotensi sebagai varietas unggulan nasional yang dapat dikembangkan secara komersial.
''Penghargaan dari Pemerintah Pusat ini juga berdasarkan perkembangan bahwa permintaan buah alpukat Pameling milik Kabupaten Malang ini semakin meningkat tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tapi sudah sampai ke kota-kota lain. Bahkan saat ini sudah mulai penjajagan untuk ekspor. Pengembangan kawasan buah-buahan sudah terintegrasi dengan industri olahan yang pasarnya semakin meluas baik pasar modern maupun ekspor," tambah Budiar. (humas/poy)