GERAKAN PERCEPATAN TANAM PADI ANTISIPASI DAMPAK EL NINO
Menghadapi dampak perubahan iklim El Nino, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan terus mendorong petani tetap turun ke sawah untuk segera mengolah tanah dan melakukan percepatan tanam pada musim kemarau sebagai upaya pengamanan produksi padi dan menjaga ketersediaan pangan.
Jumat 1 September 2023, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Ir. Dydik Rudy Prasetya, MMA bersama jajaran pejabat dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Malang, serta FORPIMDA Kecamatan Singosari mengunjungi lahan Kelompok Tani Rukun Tani di Desa Langlang Kecamatan Singosari Kabupaten Malang untuk melakukan gerakan percepatan olah tanah dan percepatan tanam padi.
"Jawa Timur merupakan produsen padi terbesar di Indonesia dan harus terus melakukan upaya-upaya pengamanan produksi pada saat El Nino. El Nino memberikan dampak signifikan terhadap sektor pertanian dan menjadi tantangan besar karena dapat mengganggu pola cuaca yang berdampak pada produksi pertanian dan kesejahteraan petani. Oleh karena itu, pemantauan dan pemahaman yang baik tentang El Nino sangat penting agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan penyesuaian yang tepat untuk mengurangi dampaknya, salah satunya melalui percepatan tanam ini," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, Bapak Kepala Dinas juga melakukan dialog bersama dengan petani, Penyuluh Pertanian dan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan untuk berkolaborasi melakukan aksi nyata dalam menghadapi dampak El Nino.
"Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga melakukan banyak aksi termasuk melaksanakan Gerakan Nasional El Nino yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian dengan target 60.549 Ha, salah satu lokasinya di Poktan Rukun Tani ini," jelasnya lebih lanjut.
Selain percepatan olah tanah dan tanam, langkah-langkah konkret telah diambil oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dengan melakukan kerjasama dengan Dinas PU SDA dalam menjadwalkan penggunaan air irigasi, sosialisasi budidaya tanaman sesuai dengan iklim dan kondisi setempat serta meningkatkan monitoring dan pelaporan terhadap serangan OPT dan dampak kekeringan.