Detail Berita

BIMTEK PEMBUATAN BIOSAKA

Biosaka adalah bahan dari larutan tumbuhan atau rerumputan yang diketahui mampu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit dan mampu menekan penggunaan pupuk mencapai 50-90 persen.  Biosaka terdiri dari suku kata Bio dan Saka, Bio singkatan dari Biologi, dan Saka singkatan dari Soko Alam Kembali Ke Alam atau dari Alam Kembali ke Alam adalah inovasi yang telah dikembangkan oleh petani dari bahan baru-terbarukan yang tersedia melimpah di alam. Tanaman elisitor adalah suatu tanaman yang mengandung senyawa kimia yang dapat memicu respon fisiologi, morfologi dan akumulasi fitoaleksin, meningkatkan aktivasi dan ekspresi gen yang terkait dengan biosintesis metabolit sekunder. Elisitor dapat menginduksi resistensi tumbuhan. Istilah ini diperkenalkan oleh Prof. Robert Manurung ahli IPB setelah mendapatkan informasi terkait penggunaan bahan Biosaka hasil temuan M. Anshar dari Blitar.  Seperti diketahui Biosaka sebelumnya dikira semacam hormone atau katalisator yang mampu mengurangi penggunaan pupuk dan mampu melindungi tanaman dari serangan hama penyakit.BIOSAKA sebagai salah satu inovasi dalam menekan penggunaan pupuk kimia bagi tanaman sangat mendukung pengurangan penggunaan pupuk hingga mendekati 100 %. Secara berkesinambungan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan melakukan bimbingan teknis dan sosialisasi kepada petugas maupun petani di wilayah Kabupaten Malang. Berlokasi di aula Kantor BPP Kecamatan Kepanjen pada hari Jumat, 23 Desember 2022 dilaksanakan kegiatan Bimtek pembuatan BIOSAKA. Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan bersama Kepala Bidang Tanaman Pangan dan menghadirkan narasumber Bpk. M. Anshar sebagai penemu dari BIOSAKA. Bimtek ini dihadiri oleh 60 orang peserta yang terdiri dari petugas lapang dan petani dari Kecamatan Tirtoyudo, Dampit, Ampelgading, Turen dan Tajinan. BIOSAKA merupakan salah satu inovasi dalam pembuatan pupuk organik dari bahan rerumputan yang sudah diaplikasikan di beberapa daerah dengan hasil yang significant untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia. Dalam arahannya Kepala Dinas TPHP berpesan untuk teman – teman petugas lapang bisa melakukan dokumentasi dan pendataan secara detail terkait perbandingan serta analisa usaha tani antara komoditas yang diaplikasikan menggunakan biosaka dengan komoditas yang tidak menggunakan aplikasi BIOSAKA. Sehingga ke depan Dinas TPHP bisa melakukan evaluasi terkait keunggulan aplikasi BIOSAKA dalam budidaya pertanian di Kabupaten Malang.

Berita Lain