PRAKTEK PEMBUATAN BIOSAKA
Penggunaan pupuk kimia sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman sehingga menghasilkan peningkatan produksi. BIOSAKA sebagai salah satu inovasi dalam menekan penggunaan pupuk kimia bagi tanaman sangat mendukung pengurangan penggunaan pupuk kimia. Bertempat di Kelompok Tani Lestari I Desa Sengguruh Kecamatan Kepanjen pada hari Rabu, 30 November 2022 dilaksanakan kegiatan pembuatan BIOSAKA. Kegiatan ini dihadiri oleh Koordinator POPT bersama petugas POPT Malang Raya dan anggota kelompok tani Lestari I. BIOSAKA merupakan salah satu inovasi dalam pembuatan pupuk organik dari bahan rerumputan yang sudah diaplikasikan di beberapa daerah dengan hasil yang significant untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia. Biosaka adalah bahan dari larutan tumbuhan atau rerumputan yang diketahui mampu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit dan mampu menekan penggunaan pupuk mencapai 50-90 persen. Biosaka terdiri dari suku kata Bio dan Saka, Bio singkatan dari Biologi, dan Saka singkatan dari Soko Alam Kembali Ke Alam atau dari Alam Kembali ke Alam adalah inovasi yang telah dikembangkan oleh petani dari bahan baru-terbarukan yang tersedia melimpah di alam. Tanaman elisitor adalah suatu tanaman yang mengandung senyawa kimia yang dapat memicu respon fisiologi, morfologi dan akumulasi fitoaleksin, meningkatkan aktivasi dan ekspresi gen yang terkait dengan biosintesis metabolit sekunder. Elisitor dapat menginduksi resistensi tumbuhan. Istilah ini diperkenalkan oleh Prof. Robert Manurung ahli ITB setelah mendapatkan informasi terkait penggunaan bahan Biosaka hasil temuan M. Anshar dari Blitar. Seperti diketahui Biosaka sebelumnya dikira semacam hormone atau katalisator yang mampu mengurangi penggunaan pupuk dan mampu melindungi tanaman dari serangan hama penyakit.